07 September 1998 adalah pertama kalinya saya menginjakan kaki di dunia perkantoran. Apa rasanya saat itu? Yang jelas campur aduk...ada rasa senang dan juga ada rasa takut karena saya merasa sangat asing dengan zona baru yang akan saya masuki. Tapi karena dasarnya saya suka dengan pengalaman baru akhirnya dibawa asik2 aja.. Sampai tidak terasa saya sudah 12 tahun lebih saya bekerja...di perusahaan yang sama tapi dengan posisi yang berbeda-beda.
Kok beda-beda? Iya, karena di awal saya bekerja, saya menduduki posisi sekretaris manager marketing yang ditempatkan di kota kecil Karawang. Gak lama seh di Karawang, cuma setahunan di sana. Tapi memorinya disana manis banget terutama untuk masalah pertemanannya...yahh karena disana kota kecil yang waktu itu kemana-mana susahhh...jadinya kita kompak banget... Ngomong-ngomong kota Karawang, beda banget kondisi sekarang sama jaman dulu...kalo sekarang mah udah bisa dibilang canggeehhh...hehehehe. Tapi sayang, sawahnya udah banyak yang ilang dibuat perumahan atau ruko..
Setahun setelah ditempatkan di Karawang, saya akhirnya menginjakan kaki di ibukota, Jakarta. Kalo ditanya apa rasanya saat itu pas tau akan ditempatkan di Jakarta? Wuihhhh seneng bangettttt karena terus terang impian saya dan teman-teman kuliah di akademi Sekretaris Tarq dulu adalah bisa kerja di sebuah gedung pencakar langit minimal kawasan Sudirman-Thamrin n pulang kerja bisa ngopi-ngopi dulu di seputaran caffe Jakarta...hehehe gaya benerrr deh akhhh....
Friday...adalah hari yang pas untuk kumpul-kumpul selepas pulang kerja
Setelah dipindahkan di Jakarta saya tetap ada dalam posisi sekretaris tapi itu gak lama, karena setelah itu saya beralih menjadi salah satu staff marketing support yang tugasnya menangani komplain terhadap produk yang kita suplai kepada para customer. Suka gak dengan pekerjaan itu??? Suka bangettt karena apa yang saya kerjakan disitu sangatlah bervariasi, dari hal yang paling simpel maupun rumit pernah saya lakukan dan disitu saya menemukan kepuasan sendiri apabila berhasil menyelesaikan suatu masalah. Malah saya pernah terpilih menjadi salah satu karyawan terbaik di perusahaan itu mengalahkan ratusan karyawan lainnya.
Suasananyakah??? Sama sekali bukan...karena suasana kerja dikantor saya bekerja tergolong sangat enak (apalagi jajanannya..TOP!!!) ...malah dengan team saya terbilang sangat kompak. Oiya, di kantor saya itu saya terkenal dengan sebutan ‘Party Happening’...apaan tuh? Iya, saya adalah salah satu provokator yg selalu membuat kemeriahan disetiap acara tahunan kantor. Pokoknya kalo ada saya pasti acara-acara itu akan menjadi sangat “happening” deh...kalo gak percaya tanya aja sama temen bekas kantor saya hehehehe....Yang paling berkesan saya berhasil membuat acara outing terakhir kantor tahun 2010 sangaaaattt berkesan. Ya, saya berhasil menyutradarai sebuah operet yang diperankan oleh para karyawan yang berhasil membuat penonton terbahak-bahak termasuk orang nomor satu di di divisi saya pun tergelak-gelak dibuatnya...hehehehe
Lalu apa dong??? Jangan-jangan karena saya di-PHK??? Oooww...owww...sangatlah tidak mungkin karyawan dengan potensi sebesar saya dibuang begitu saja oleh atasan saya (ma’aaafff kalo mau muntah silahkannnn...hehehehe) Justru pada saat saya mengajukan pengunduran diri, atasan saya berulang kali minta saya untuk berpikir ulang dan mempersilahkan saya untuk bekerja sambil menjalankan bisnis sampingan yang saya tekuni. Hal itupun saya turuti, berulang kali surat pengunduran itu saya tarik kembali dan pada akhirnya tepat diawal Februari saya kembali mengajukan surat pengunduran diri yang kali ini tidak dapat ditawar2 lagi...Ya, saya akan resign dari kantor yang telah memperkejakan saya dengan baik selama 12 tahun tanpa ada pesangon sepeserpun yang saya terima...
Lalu kenapa saya memutuskan untuk berhenti ? Karena saya ingin memiliki KUALITAS WAKTU DAN FINANSIAL yang lebih baik bersama keluarga kecil saya dan teman-teman baru saya dari bisnis luar biasa yang telah saya jalani selama 1 tahun 4 bulan...ya Bisnis Networking & Direct Selling ORIFLAME.
Banyak yang kaget dan tidak sedikit terheran-heran dengan keputusan yang saya ambil ...malah ada yang bilang saya terlampau terburu-buru. Tapi menurut saya justru tidak. Justru karena saya percaya dengan potensi yang saya miliki maka saya yakin saya bisa menjalani, menikmati dan memetik hasil dari bisnis ini (wuihhh PD banget yaaaa...yah, itulah saya..kalo lagi minder, mindernya kebangetan..tapi kalo lagi PD, PD-nya sangat keterlaluan hehehe...)
Lalu, apa yang telah saya peroleh dari bisnis Oriflame selama setahun lebih ini?
Banyak suara sumbang yang mengatakan orang yang melakukan bisnis networking hanya mengejar materi belaka... uang ratusan juta, jalan-jalan keluar negeri gratis, kendaraan gratis... Daann semua itu memang benar... Saya pun mengejar semua itu. Tapi, tahu tahukah anda kalo di agama saya, agama Islam, mengejar materi sebanyak-banyaknya (dengan cara yg halal) hukumnya adalah wajib. Kenapa? Jawaban tersimpel-nya karena dengan materi itu kita bisa menolong sesama. Banyak yang bilang harta gak dibawa mati, tapi justru dengan harta kita bisa menabung pahala untuk bekal amalan saat mati.
Tapi apa iya, dengan bisnis yang baru dijalankan seumur jagung kita sudah bisa memperoleh semua materi itu? Tentu tidak. Justru kalo bisa dengan mudah diperoleh,bisnis itu patut dipertanyakan.
Jadi apa keuntungan lain selain materi dari bisnis networking ini?
Inilah hasil yang telah saya peroleh :
(1) Pertemanan yang berkualitas
(2) Pengembangan pribadi
(3) Kebebasan waktu
Dan yang terakhir :
(4) Rewards yang sepadan dengan hasil kerja kerasku
Saya rinci satu persatu yaaa... :
(1) Pertemanan yang berkualitas
Saya ini bukan orang yang anti dengan pertemanan baru, tapi saya emang paling susah untuk masuk ke suatu perkumpulan baru. Hal ini sudah bakat sejak saya sekolah dulu. Jadi misalnya waktu sekolah dulu, saya itu akan masuk ke suatu perkumpulan pertemanan atau istilah kerennya “gank” setelah satu dari mereka mengajak saya untuk bergabung dengan mereka. Alhamdulillah, sejak SD sampai kuliah, gank saya saat itu asik2 semua. Malah gank waktu kuliah udah bukan dibilang asik lagi tapi GOKILLLL, KOMPAK, SOULMATE n SUMPAH NGANGENIN... Syukur Alhamdulillah kami masih suka berkumpul walaupun para buntut sudah menggelayuti kami... dan lagi kalo berkumpul dengan mereka rasanya kami masih tetap seperti single dan berat badan masih dibawah 50 kg hihihi. Nanti ya suatu saat saya akan bercerita tentang mereka di blog saya. Disini saya mau cerita pertemanan apa sih yang saya dapet dari bisnis Oriflame?
Di bisnis ini saya pastinya bisa berkumpul dengan teman-teman lama yang gak pernah ada dipikiran saya untuk menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Ikhh pokoknya “super duper’ ajaib banget deh. Malah dulu ada orang-orang yang statusnya Cuma “sekedar tau” doang malah sempet jadi saingan masa muda sekarang malah jadi 1 team n hubungannya melebihi sahabat. Alhamdulillah, setidaknya dari hubungan ini ada satu syariat Islam yang saya lakukan, yaitu silaturahmi. Coba ya dibandingkan dengan waktu saya kerja dulu. Pergi subuh (ngalahin ayam jantan berkokok) pulang Isya temennya cuma itu-itu doang. Malah kalo ada temen ngajak kumpul2 seringkali saya tolak dengan alasan capeklah...sibuklah...gak ada waktulah...Duh, ilang deh sisi silaturahminya. Kalo sekarang begitu denger ajang kumpul-kumpul...werrrr hayuklah..lumayan kan buat sekedar sebar kartu nama...hihihi
(2) Pengembangan pribadi
Pribadi seperti apa yang bisa diharapkan dari sebuah bisnis networking? Pribadi yang menyenangkan tentunya kan...karena di bisnis ini kita tidak berhubungan dengan mesin atau benda mati..tapi kita berhubungan dengan antar manusia yang memiliki jiwa dan hati yang saling ingin dihargai. Sikap berempati, itulah modal utama dalam menjalankan bisnis ini. Tidak semua orang bisa kita ajak dengan cara yang sama dalam menjalakan bisnis ini. Diantara mereka ada yang memang mengejar materi, tapi ada pula yang mau menjalankan bisnis ini karena ingin menambah pertemanan, melakukan investasi bisnis dimasa tua, tapi ada juga yang mau hanya untuk mengisi kekosongan waktu. Kalo kita tidak pintar-pintar membaca hati orang, bisa-bisa nama kita selalu ada di daftar blacklist teman-teman kita hehehe...Melalui bisnis ini saya banyak sekali belajar mengenai empati, makanya sebelum mau memprospek orang biasanya saya cari bocoran tentang latar belakang orang itu selain biar ngomongnya nyambung saya pun juga tahu kebutuhan orang itu apa....
Memprospek bisa dilakukan dimana saja dan kepada siapa saja
Self confidence atau percaya diri, itu juga modal utama kalo kita mau sukses di bisnis networking. Apakah saya termasuk orang yang percaya diri saat terjun ke bisnis ini? Ya dan tidak. Ya, saya termasuk orang yang percaya diri untuk bicara didepan orang banyak kalo saya sudah kenal dengan orang-orang yang ada dihadapan saya. Tapi saya sama sekali tidak percaya diri untuk menegur duluan satu orang yang tidak saya kenal yang berada dihadapan saya. Sampai dia senyum atau menegur duluan, baru lah saya berani untuk membalasnya. Tapi semenjak saya berniat serius dibisnis ini maka rasa tidak percaya diri harus saya buang jauh-jauh. Mikirnya gampang...niat saya baik kok, ingin memberikan peluang usaha bagi kebanyakn orang...ingin memberikan peluang agar mereka bisa meraih mimpi mereka dari bisnis ini...Dari satu orang, akhirnya berkembang jadi dua – tiga orang, dan lama-lama sayapun pernah berbicara didepan ratusan banyak orang alias jadi MC..hihihi...
Kalo kita berbisnis di dunia networking, pastinya kita memiliki sebuah team, dimana team itu mencari tempat awal mereka bergantung dan mencari sosok jiwa yang akan ditiru. Sikapleadership atau kepemimpinan sangatlah penting untuk bisa bertahan di dunia networking, karena disini kita tidak kerja sendirian, melainkan kerja dengan kumpulan beberapa orang. Dari jumlah satuan orang, berkembang menjadi puluhan, kemudian beranak pinak menjadi ratusan hingga mencapai ribuan. Disinilah jiwa leadership atau kepemimpinan kita bener-bener diuji, selain untuk memberikan support kepada para downline, kita pelan-pelan juga harus menularkan jiwa kepemimpinan agar kelak mereka pun dapat mandiri guna memimpin grupnya sendiri. Namun, sebelum kita menjadi leader bagi banyak orang, selayaknyalah kita menjadi leader bagi diri kita sendiri, dimana kita bisa mengendalikan diri dari hal-hal negatif yang tidak layak dicontoh oleh downline kita. Seperti malas ikut training, tidak pernah hadir dalam pertemuan-pertemuan penting, atau ingkar dari kode etik peraturan di bisnis ini.
Disini saya pun banyak belajar tentang how to be a great leader, bukan dari upline saya saja, tapi juga dari para downline bahkan crossline. Gimana seh jadi orang yang bisa memotivasi para downline agar mereka tetap semangat, setidaknya buat mereka ingin mencapai apa yang sudah kita raih.
(3) Kebebasan waktu
Naahhh...hal ini yang gak bisa dibandingin sama waktu kerja saya dulu. Dulu, saya setiap pagi harus bangun jam 04.30 pagi dan harus sudah meninggalkan rumah pukul 05.15. Kok pagi banget??? Iya, kalo kesiangan dikit saya bisa ditinggal sama jemputan yang sudah harus masuk tol jagorawi pukul 05.30. Jam segitu matahari belum muncul dan ayam-ayampun belum pada berkokok. Jangankan ayam, anak saya pun belum bangun. Sampai dirumah matahari sudah hilang, karena paling cepet saya tiba dirumah pukul 19.30. Begitu setiap harinya...Makanya jangan heran kalo hari Jumat adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu karena besoknya bisa libur 2 hari untuk istirahat sejenak dari rutinitas kantor. Kalo ditanya capek gak saya saat itu? Engga...saya gak capek bahkan saya menikmatinya karena sudah saking kebiasaan..hehehe. Tapi sekarang kalo ditanya mau gak diulang ritme kerja seperti itu? Engggaaaaaaa bangettttttt...jangan sampe ya Allah..Karena jam kerja yang sekarang saya jalanin udah enak banget.
Dengan teman-teman satu jemputan waktu mogok di jalan toll jagorawi menuju kantor
Sekarang, satu bulan terakhir ini saya tetap bangun pagi hari. Jam lima subuh saya sudah bangun untuk shalat subuh, kemudian saya baca-baca email masuk, baca timeline twitter, baca status facebook, update blog, cek activity report, setelah itu saya mendelegasikan tugas kepada asisten rumah tangga mau masak apa hari ini...Jam enam saya cium-cium anak semata wayang saya, Aurelia, untuk membangunkan dia..saya mandiin dia, saya siapin makan paginya dan saya lepas kepergian dia untuk sekolah dengan ciuman .. (Oiya, saya ada niat abis shalat subuh mau jogging keliling komplek...hihihi...baru niat lho) Anak saya sekolah saya kembali masuk keruang kerja alias kamar tidur yang merangkap ruang kerja .. saya cek status activity report yang sudah berjalan, saya cek target point yang harus dikejar , saya cek jadwal kegiatan yang harus saya hadiri, saya follow up beberapa downline ... Kalo ada jadwal prospek ataupun meeting saya lakukan setelah anak saya sekolah , dan kadang saya masih bisa menjemput bahkan makan siang bersama... Memang kadang ada beberapa waktu saya harus berangkat lebih pagi, tapi itupun tidak setiap hari. Saat week end pun disaat saya ada jadwal kegiatan isi kelas atau prospek, seringkali saya mengajak anak bahkan suami saya untuk menemani. Sudikah saya kembali dengan jadwal rutinitas yang saya geluti selama 12 tahun kemarin??? Jangan sampe (terulang) lagi ya Allah...
(4) Rewards yang sepadan dengan hasil kerja kerasku
Kalo ditanya berapa bonus yang aku dapat dari bisnis Oriflame-ku? Alhamdulilah sudah dua bulan ini menembus angka diatas 10 juta. Sudah puaskah saya dengan nilai tersebut? Pastinya sama sekali belum, tapi saya sangat bersyukur dengan waktu satu tahun saya bisa mencapai angka tersebut. Bandingkan dengan masa kerja saya yang 12 tahun...Gaji terakhir saya aja sebulannya gak nyampe segitu. Nyampe sih, kalo sama bonus insentif..hehehe. Target saya di akhir tahun ini bonus saya sudah bisa mencapai kelipatannya..amien... Yakin bisa? Insya Allah sangat yakin karena saya tau caranya dan saya punya potensi untuk mencapai semua itu.. Coba kalo dikantoran, untuk berharap naik gaji 50% setiap tahun aja rasanya seperti mimpi disiang bolong...kalo disini mau punya bonus naek 1000% pun sah-sah aja..karena itu sudah terjadi pada saya dimana pertama kali saat menjalani bisnis ini bonus saya hanya sebesar rp 100ribu...tapi sekarang sudah 10 juta..hitung aja berapa persen naiknya...
Bagaimana dengan THR atau bonus tahunan? Kalo diperusahaan kita selalu bergantung sama bonus THR atau bonus tahunan untuk merencanakan membeli sesuatu, tapi kalo disini kita gak usah kelamaan nunggu uang bonus ditransfer dari perusahaan, cukup kita kejar jenjang karir di Oriflame dan langsung uang cash award mengalir ke rekening kita. 10 bulan saya menjalani bisnis ini sampailah saya dilevel Director dan cash award sebesar IDR 7 juta rupiah masuk ke rekening saya 9gak potong pajak lhooo). Dan Insya Allah, bulan Mei ini saya akan resmi menyandang posisi Gold Director dan saya kembali menerima cash award yang jumlahnya sebesar Rp 14 juta rupiah... Mudah-mudahan di tahun ini juga saya juga berkesempatan untuk menerima cash award berikutnya sebesar 21 juta sebagai Senior Gold Director dan 28 juta sebagai Sapphire Director...amien!!!
Apalagi yang akan saya peroleh??? Bukan mimpi bukan sihir, bulan Agustus besok saya bersama beberapa teman konsultan di Oriflame akan menghadiri Gold Conference di Paris tanggal 11 – 16 Agustus besok...glek...sampe sekarang masih belum percaya kalo saya akan terbang selama 14 jam ke daratan Eropa...adduhh perasaan saya setahun yang lalu cuma asal ngomong sama (mantan) boss saya yang kasih gantungan kunci menara Eiffel kalo saya tahun depan akan berangkat kesini. Dan itu beneran terjadi....
Tahun depan pun saya sudah punya jadwal jalan-jalan bersama Oriflame. Februari 2012 ke Bali dan Agustus 2012 ke Stockholm, Swedia. Saya berniat mengejar 2 tiket untuk Gold Global Conference di Stockholm karena saya mau ajak suami saya..lumayan kan sekalian bulan madu kedua...hehehe
Sekarang sudah jelas kan kenapa saya suka sekali dengan bisnis networking Oriflame???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar